Senin, 19 Desember 2011

PENGALAMAN SPIRITUAL



Pengalaman spiritual yaitu suatu hal yang dialami seseorang dalam benak pikirannya yang terjadi di bawah alam sadarnya jauh dari kenyataan sebenarnya. Pengalaman spiritual tidak begitu saja diberikan oleh sang kuasa untuk seseorang dan melebihi kemampuan seseorang untuk mengatur bagaimana hal demikian bisa menimpa dirinya sebagai pengalaman yang tidak biasa.
Menurut Dr. Ioanes Rakhmat pengalaman-pengalaman spiritual dapat ditinjau dari Neurosains. Neurosains (atau neurobiologi) adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari otak dan sistem saraf di dalamnya, yang mengatur cara dan wilayah kerja sel-sel saraf yang dinamakan neuron, dalam hubungannya dengan seluruh tubuh manusia dan keadaan mental. neurosains menganalisis dan menjelaskan berbagai pengalaman keagamaan sebagai pengalaman-pengalaman yang dimunculkan oleh sistem neurologis dalam otak manusia karena dipicu oleh berbagai keadaan dan kondisi internal dan eksternal.
Contohnya adalah Pengalaman Dekat Kematian (PDK). Cirri-ciri umum dari PDK diantaranya:
1.    Muncul cahaya terang yang sangat kuat. Kadangkala cahaya yang sangat kuat ini (namun tak menyakitkan) memenuhi ruangan dalam kamar.
2.    Keluar dari tubuh (Out-of-Body Experience/OBE). Si subjek merasa bahwa dia telah keluar meninggalkan tubuhnya.
3.    Memasuki suatu kawasan lain atau dimensi lain.
4.    Melihat makhluk-makhluk rohani.
5.    Masuk ke suatu lorong lurus atau berpilin yang panjang.
6.    Berkomunikasi dengan roh-roh.
7.    Kehidupan selama di Bumi ditinjau.
PDK adalah suatu keadaan yang ditimbulkan oleh suatu gangguan tidur yang dinamakan “rapid eye movement (REM) intrusion” yang berlangsung dalam brain stem atau pangkal otak (terdiri atas medulla, pons, dan midbrain atau otak tengah) yang mengendalikan fungsi-fungsi tubuh yang paling mendasar (seperti gerak refleks, fungsi-fungsi otomatis seperti detak jantung dan tekanan darah, gerakan anggota-anggota tubuh, dan fungsi pencernaan dan urinasi). PDK muncul sebagai suatu keadaan kebingungan karena seseorang secara mendadak dan tanpa diharapkan masuk ke dalam suatu keadaan seperti mimpi, sehingga dia tak dapat membedakan mana realitas dan mana fantasi atau mimpi.
PDK  dapat dijelaskan baik lewat teori-teori tentang dunia supernatural (termasuk penjelasan spiritual atau penjelasan keagamaan) yang didasarkan pada kepercayaan, latarbelakang spiritual dan kultural, maupun lewat penjelasan saintifik (mencakup penjelasan-penjelasan medis, fisiologis, neurologis dan psikologis). Masih dalam wilayah psikik/paranormal, dan PDK juga dipandang sebagai bukti bahwa manusia masih akan mengalami transformasi secara total, menjadi makhluk-makhluk adi-insani dalam dimensi-dimensi lain, dalam wujud makhluk-makhluk spiritual atau makhluk-makhluk cahaya, sebagaimana dilaporkan ditemukan ketika kedua pengalaman ini berlangsung.


Referensi:
1. http://wahyuandhika.blogspot.com/2010/05/pengalaman-spiritual.html
2. http://ioanesrakhmat.blogspot.com/2011/11/pengalaman-pengalaman-spiritual.html

                                                                                                          

Tidak ada komentar:

Posting Komentar